Assalamualaikum
wr wb
Selamat
pagi, siang, sore, malam, kapan pun anda mulai membaca postingan ini selamat
sejahtera untuk anda.
Cieelah,
baku amat bahasanya..
Ok jangan serius-serius, lagian tulisan ini sebagai refreshing penulis setelah mengalami jadwal melelahkan beberapa minggu ke belakang, oya judulnya jangan dibaca “Seratus Satu Ujian Nasional SMA 2014” karena saya gak akan nulis seratus satu hal tentang UN tahun ini, judulnya dibaca “Satu Nol Satu Ujian Nasional SMA 2014”.
Ok jangan serius-serius, lagian tulisan ini sebagai refreshing penulis setelah mengalami jadwal melelahkan beberapa minggu ke belakang, oya judulnya jangan dibaca “Seratus Satu Ujian Nasional SMA 2014” karena saya gak akan nulis seratus satu hal tentang UN tahun ini, judulnya dibaca “Satu Nol Satu Ujian Nasional SMA 2014”.
Ok
terlepas dari penjelasan judul postingan, Ujian Nasional memang selalu
meninggalkan banyak cerita menarik disetiap pelaksanaan nya, khusus untuk tahun
ini saya menyempatkan diri untuk menulis beberapa hal-hal, terlebih Ujian
Nasional SMA 2014 baru saja selesai beberapa jam yang lalu.
Jadwal pelaksaan
Jadwal pelaksanaan
Ujian Nasional SMA tahun ini berbeda dengan UN SMA tahun lalu, jika tahun
lalu dilaksanakan selama 4 hari (15
April-18 April 2013) sedangkan jadwal pelaksanaan UN SMA
tahun ini memakan waktu 3 hari (14
April – 16 April 2014).
Kualitas Kertas
LJUN (Lembar Jawab Ujian Nasional)
Kualitas kertas LJUN menjadi salah satu
bahasan yang menarik, karena pelaksanaan UN tahun lalu 2013 banyak keluhan
tentang buruknya kualitas LJK yang tipis
dan mudah bolong jika dihapus dengan tidak hat-hati. Imbasnya untuk
pelaksanaan UN tahun ini Kemdikbud berupaya memperbaiki kualitas kertas dengan memakai
kertas
dengan berat 100 gsm, kalau tahun dulu kan 80 gsm, hasilnya tentu saja
kualitas LJUN meningkat terbukti dengan ketebalan kertas LJUN yang diberikan
tahun ini, jika dibandingkan dengan kertas LJUN-LJUN selama try-out yang pernah
di jalani penulis, kertas LJUN tahun ini bisa dikatakan yang paling baik
(menurut pandangan pribadi).
Tapi,
bukan berarti tidak ada keluhan mengenai LJK UN tahun ini, beberapa teman-teman
diluar sana masih ada yang mengeluh tentang hasil hapus-an dimana warna LJK
juga ikut luntur dan hasil hapus-an yang meninggalkan bekas (mungkin tipe
penghapus dan cara mengahapusnya kali ya..) atau mungkin katanya karena tiap region memiliki percetakan yang berbeda jadi
antara region yang satu dengan yang lain kualitas LJK UN bisa saja berbeda (CMIIW).
Tapi jangan terlalu khawatir, karena ...
yah, walupun itu jawaban yang sangat formal :v
Keluhan yang lainnya datang dari Jawa Timur, Sidoarjo dan Mojokerto, dimana Lembar jawaban ujian nasional (LJUN) yang mereka gunakan hanya berisi empat kolom dari seharusnya lima kolom.
Beberapa dokumentasi tentang masalah tersebut dapat diliat di grup Facebook Ikatan Guru Indonesia.
Hal terakhir yang menarik dari LJUN adalah
LJUN menyatu dengan cover depan dari
soal dimana mau tidak mau siswa harus mau menyobek kertas agar LJUN dan cover
depan soal terpisah, beberapa orang di twitter berkicau bahwa menyobek kertas
LJUN ibarat sedang menjinakkan bom hehehe, salah teknik menyobek LJUN juga bisa
rusak, walaupun prosentase rusaknya LJUN karena kesalahan penyobekkan itu kecil karena antara cover depan soal dengan LJUN
sudah dibatasi dengan kertas / garis (?) putus-putus yang memudahkan proses penyobekkan.
Kualitas Soal
Bicara
kualitas soal berarti bicara tentang...
Ya,
saya kira gambar diatas menjelaskan semuanya, saya pun memiliki pikiran yang
sama, liat skl -> ambil tiap soal dari UN tahun sebelumnya untuk tiap bab
-> pahami pola soalnya -> Done, tapi gak segampang itu untuk soal-soal UN
tahun ini, tingkat kesulitan soal UN tahun ini menurut pandangan penulis tingkat
kesulitan soal ada diatas soal UN tahun lalu, jika tahun lalu soal bisa
diselesaikan dengan 1 rumus, hajar, dapet hasilnya, tahun ini mesti paham
konsep, muter-muterin rumus dulu baru kelar, lagi-lagi ini murni pendapat
pribadi.
Dan
tarrraa, Senin, 14 April 2014 08:32 wib, kampus.okezone.com mengutip pernyataan
M. Nuh Menteri Mendikbud bahwa beberapa soal UN SMA tahun 2014 mengadopsi
soal PISA dan TIMSS alias berstandar Internasional. Ngomongin tentang PISA, sebenarnya ada hal menarik karena pada tahun
2013 Skor PISA: Posisi Indonesia Nyaris
Jadi Juru Kunci. Hasil
Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, Indonesia berada di
peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes. Kemampuan
anak Indonesia usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca
dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah.
Selain
itu wacana untuk memasukkan soal dengan kriteria sulit setingkat SBMPTN (soal
bersifat prediktif bukan evaluatif)
sebenarnya sudah lama dihembuskan
akhir tahun lalu, dan juga adanya keterlibatan
Perguruan Tinggi dalam pembuatan soal bukan hal yang mengejutkan.
Hal
lain dari tingkat kesulitan soal datang dari soal Bahasa Inggris Listening Section yang katanya (saya tidak tahu pasti, karena
saya memang gak paham tentang aksen bicara orang barat) menggunakan aksen Irish
/ Irlandia dan tidak menggunakan aksen Britis ataupun aksen Amerika yang membuat
sulit untuk memahami pengucapan kalimatnya.
Kunci Jawaban / Bocoran Jawaban
Beberapa
hari sebelum pelaksanaan UN dimulai selalu ada template klasik dan basa-basi
standar dari petinggi-petinggi pendidikan untuk tidak mempercayai kunci jawaban
yang berderar baik melalui
sms, via media sosial, broadcast, maupun e-mail, dan tidak lupa template,
basa-basi standar tentang jangan percaya jika ada kebocoran
soal UN.
Ya,
benar adanya sebagai peserta UN hal itu memang harus di-amin-i, diyakini dan
dilakukan agar tidak percaya dengan kunci jawaban dan isu-isu kebocoran soal.
Pertanyaan
selanjutnya, apa ada kunci jawaban yang beredar, mungkin gambar di bawah dapat
menjelaskannya
Darimana
datangnya bocoran kunci jawaban tersebut, penulis sendiri tidak tahu, tapi
beberapa kali mendengarkan selentingan bahwa dapat dari bimbel lah, ada yang
meng-share lah, via broadcast lah, macam-macam, tapi penulis sendiri tidak
mempunyai, menggunakan, dan meyakini kunci jawaban yang beredar.
Jokowi Effect
Sebenarnya
ini cuma lucu-lucuan aja untuk selingan dalam postingan ini, hehehe..
Saat
Jokowi Effect tidak berdampak pada hasil Pileg, ternyata Jokowi Effect-nya
berdampak pada beberapa soal dalam UN hehehe..
Beritanya dapat dibaca di
Beritanya dapat dibaca di
Penutup
Terakhir,
ada fakta yang menarik tentang angkatan kami, angkatan yang rata-rata lahir
1996 walaupun ada juga 1995 atau 1997. Bahwa,
UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional)
UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) ialah ujian nasional di tingkat SD pertama kali diadakan 12 Mei 2008. Mata pelajaran yang diujikan hanya ada tiga, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Angkatan kami yang memulai, dimana kami menjadi kelincinya.
UN SMP 2011
Pada pelaksanaan UN SMP 2011 diberlakukan peraturan baru dimana terdapat 5 Paket naskah soal, sedangkan tahun sebelumnya 2010 hanya ada 2 paket naskah soal. Selain itu mulainya penerapan penggunaan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor. Ya, benar, itu juga angkatan kami yang jadi kelincinya.
UN SMA 2014
Peng-adaptasi-an beberapa soal standar Internasional (PISA & TIMSS) kedalam UN. Ah, yang ini sudah cukup jelas.
UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) ialah ujian nasional di tingkat SD pertama kali diadakan 12 Mei 2008. Mata pelajaran yang diujikan hanya ada tiga, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Angkatan kami yang memulai, dimana kami menjadi kelincinya.
UN SMP 2011
Pada pelaksanaan UN SMP 2011 diberlakukan peraturan baru dimana terdapat 5 Paket naskah soal, sedangkan tahun sebelumnya 2010 hanya ada 2 paket naskah soal. Selain itu mulainya penerapan penggunaan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor. Ya, benar, itu juga angkatan kami yang jadi kelincinya.
UN SMA 2014
Peng-adaptasi-an beberapa soal standar Internasional (PISA & TIMSS) kedalam UN. Ah, yang ini sudah cukup jelas.
Tambahan,
saat tulisan ini dibuat sedang ramai-ramainya mention masuk ke akun @Mohammad_Nuh_ akun twitter dari MenDikBud, yah kalo mau liat bisa ke https://twitter.com/search?q=%40Mohammad_Nuh_&src=typd&f=realtime
atau menuju postingan di Kaskus ->
Diskusi
guru mengenai Ujian Nasional, mungkin bisa masuk ke Grup Facebook Ikatan Guru
Indonesia (IGI) https://www.facebook.com/groups/201238101392
Akhir
kata,
Nasi
telah menjadi bubur - Bubur telah dimakan - Mari menunggu hasilnya :v
Terima kasih,
Penulis adalah pelajar SMA kelas XII.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar